Tingkatkan Profesionalitas Guru, MIN 3 Bantul Laksanakan Workshop Penyusunan Soal HOTS

Bantul (MIN 3 Bantul) – Profesionalitas guru harus terus berkembang seriring dengan perkembangan pendidikan yang selaras dengan perubahan zaman. Sebuah kaidah fikih berbunyi Maa La Yatimmul Wajib Illa Bihi, Fahuwa Wajib, Sesuatu harus dilaksanakan jika menjadi syarat dapat tercapainya sebuah kewajiban. Berlandaskan hal tersebut MIN 3 Bantul pada hari Rabu (7/4) melaksanakan Workshop Penyusunan Soal HOTS, karena tanpa kemampuan untuk dapat menyusun soal dengan baik, para guru tidak dapat menjalankan tugas penilaian dengan tepat.

Workshop dimulai tepat pukul 08.00 WIB dengan alunan shalawat, lantunan lagu Indonesia Raya, dan pembacaan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama Republik Indonesia. Kepala MIN 3 Bantul, Dra. Hanik Nurul Hidayah, M. S. I., menyampaikan bahwa semua Guru harus mampu meningkatkan profesionalitas dan kinerja, salah satunya adalah kemampuan penyusunan soal HOTS. “Kita sebagai guru harus terus belajar karena dengan itu kita bisa semakin baik dalam mengajar”. ucapnya.

Penyusunan Soal HOTS harus bertolak dari pembelajaran yang HOTS terlebih dahulu, guru tidak boleh tiba-tiba memberikan soal HOTS padahal pembelajarannya masih belum ke level tersebut. Kata Syamsudin, S. Ag., MA. Pengawas Pembina MIN 3 Bantul saat memberikan sambutan. Tujuan Soal HOTS agar siswa tidak hanya mengingat atau mengetahui saja, tetapi juga dapat mengembangkan kreativitas dan memiliki keterampilan berpikir kritis.

Narasumber dalam workshop kali ini adalah Rini Astuti, S. Pd., M. Pd. Salah satu Pengawas Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Dia memulai pemaparan materi dengan landasan Hukum Penyusunan soal HOTS yaitu Keputusan Dirjen Pendis Nomor 781 Tahun 2021. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat, karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kebutuhan kehidupan nyata.

Soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit dari pada soal LOTS. Namun soal HOTS menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat. Penentuan HOTS atau LOTS dapat dilihat pada level dalam klasifikasi taksonomi Bloom, yaitu mengingat (remember), memahami (understanding), menerapkan (apply), analisis (analyze), evaluasi (evaluate), menciptakan (Creating). Soal HOTS itu ada di level analisis, evaluasi dan menciptakan. Imbuh perempuan yang pernah menjadi juara Kepala Madrasah berprestasi di tingkat nasional ini.

Pada akhir workshop, seluruh guru mendapatkan tugas menulis soal HOTS sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, kemudian dibahas bersama-sama untuk dianalisis, mulai dari kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi, indikator soal, level kognitif , bentuk soal dan kunci soal, serta alasan mengapa disebut HOTS. (agassa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *